Materi Pembelajaran Algoritma Dan Pemrograman Dasar C++ 1 Part 1

Apakah tetemn-temen lagi mencari materi pembelajaran Algoritma dan Struktur Data yang didalamnya menggunakan bahasa pemrograman C++? 

Jika iya kalian maka kalian sedang membuka website yang tepat, karena disini saya akan membuatakan tutorial belajar bahasa pemrograman c++ dasar untuk pemula.

Materi Pembelajaran Algoritma Dan Pemrograman Dasar C++ 1 Part 1

Sebenarnya untuk mempelajari bahasa c++ tidak begitu sulit menurut saya, karena referensi untuk belajar pemrograman online melalui internet pun sudah sangat banyak yang membuatnya, tinggal bagaimana cara kita mengembangkan fasislitas ini dengan maksimal.

Oke untuk materi pembelajaran dasar pemrograman c++ di blog ini adalah sebagai berikut:

Dasar-Dasar Pemrograman Bahasa C++

Menyiapkan peralatan

Sebelum mulai belajar, pastikan dulu kalian sudah mempunyai teks editor dan compiler yang terinstall di komputer atau laptop kalian.

Teks editor akan kalian pakai untuk menulis kode program C++. Sementara, compiler merupakan program yang dipakai sebagai penerjemah bahasa C ke dalam bahasa mesin.

Tujuannya agar komputer bisa memahami perintah bahasa C tersebut.

Alternatif lain, kalian bisa langsung memasang compiler C++ yang dirancang khusus untuk pengembangan bahasa pemrograman C++.

Sebagai contoh, DEV C++  atau Code Blocks.

Mengenali struktur program C++

Setelah peralatan siap, kalian perlu mengenali struktur program C++, antara lain dengan mengetahui seperti apa kode standar C++.

Penulisan kode yang sedikit berbeda bisa saja menampilkan hasil data yang sama. Maka, kalian harus mempelajari beberapa sintak atau coding yang umum dipakai dalam bahasa pemrograman ini.

Misalnya, header dan main program dan preprocessor directive atau tanda ‘#’.

Mendeklarasikan variabel serta konstanta

Kalian dapat mendeklarasikan variabel dengan menulis tipe data yang dimaksud, baru diikuti nama variabel.

Sementara, untuk variabel bernilai konstanta kalian bisa memakai fungsi const, dilanjutkan dengan menulis tipe data, nama variabel, dan value/nilai.

Membuat dokumentasi bahasa pemrograman C++

Sering disebut sebagai komentar, yaitu catatan atau dokumentasi yang biasa ditulis programmer saat membuat kode.

Langkah ini dilakukan sebagai penjelasan atau pengingat ketika kalian membaca sebuah baris kode.

Ada dua tanda yang umum dipakai dalam bahasa C++ sebagai penanda sebuah komentar.

Tanda ‘//’ untuk komentar satu baris

Tanda ‘/*…*/’ untuk komentar lebih dari satu baris.

Urutan Mempelajari Bahasa Pemrograman C++

Setelah memahami prinsip dasar bahasa C++ di atas, kamu bisa melanjutkan dengan mempelajari beberapa topik lain.

Misalnya, kalian dapat mempelajari berbagai hal dasar terkait bahasa C++ (input-output, tipe data, dan operator), struktur kontrol (percabangan dan perulangan), C++ tingkat lanjut (function, array, pointers), hingga dasar Object Oriented Programming.

C++ adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang populer di kalangan perusahaan software besar. Mengamati dasar-dasar bahasa pemrograman C++ memang tampak sulit dipelajari.

Namun, tantangan tersebut justru harus memotivasimu untuk terus mengembangkan diri.

Tipe Data Dan Operator Dalam C++

Pengertian Tipe Data

Tipe data adalah himpunan nilai yang dapat dimiliki oleh sebuah data. Tipe data menentukan apakah sebuah nilai dapat dimiliki sebuah data atau tidak, serta operasi apa yang dapat dilakukan pada data tersebut. Contoh tipe data dalam dunia nyata adalah bilangan bulat.

Jika sebuah data, misalnya umur harus berupa bilangan bulat maka dapat dipastikan bahwa 25, 13, 7 dapat menjadi nilai umur, sedangkan angka yang menggunakan koma seperti 7.5, 19.655 bukan merupakan contoh dari nilai umur.

Contoh bilangan bulat ini dapat kita lihat dalam kasus sehari - hari khususnya dalam hal pencacahan (Ingat kembali bilangan cacah : 1, 2, 3, 4, ... yang merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan bulat).

Dalam sebuah program, setiap variabel dan konstanta memiliki tipe data yang harus dideklarasikan di awal program. Pendeklarasi tipe data tersebut bertujuan untuk menentukan besarnya tempat dalam memori yang akan digunakan untuk menyimpan data pada tersebut saat program dijalankan.

Tipe data dasar adalah tipe data yang dapat langsung digunakan. Secara umum terdapat 2 tipe data dasar, yaitu numerik dan kategorik. Tipe data numerik terdiri atas angka/ kumpulan angka serta dapat mengalami operasi perhitungan, sedangkan tipe data kategorik dapat berupa angka maupun huruf namun tidak dapat mengalami operasi perhitungan.

Berikut merupakan contoh beberapa tipe data dasar :

Integer (bilangan bulat)

Tipe

Ukuran

Nilai

Short

8 bit

-127 sampai 127

Int

16 bit

-32768 sampai 32767

Long

32 bit

--2147483648 sampai 2147483648

Integer adalah tipe data dasar berupa bilangan yang tidak mengandung pecahan desimal. Tipe data ini juga memiliki urutan, sehingga dapat dibandingkan satu dengan lainnya.

Contoh integer:

3

9

-10

135

2008

Secara teoritis, tipe data integer tidak memiliki batasan, yaitu dari minus tak hingga hingga plus tak hingga. Namun dalam pemrograman yang menggunakan bahasa pemprograman C++, secara umum dikenal beberap macam tipe data integer, yaitu:

Real (bilangan riil)

Tipe

Ukuran

Nilai

Float

32 bit

2.9x10-39 sampai 1.7x1038

Double

48 bit

5.0x10-324 sampai 1.7x10308

Real adalah tipe data dasar berupa bilangan yang memiliki pecahan desimal. Dalam pemrograman, nilai dengan tipe data ini harus ditulis dengan sebuah titik sebagai pemisah bilangan utuh dan bilangan pecahannya.

Tipe data ini digunakan untuk perhitungan yang melibatkan bilangan pecahan, seperti perhitungan kosinus, akar persamaan, dan sebagainya. Tipe data ini juga memiliki urutan, sehingga dapat dibandingkan satu dengan lainnya.

Contoh real:

0.5

0.17

-3.465

92.0

4.3000+E9

Secara teoritis, tipe data real juga tidak memiliki batasan, yaitu dari minus tak hingga hingga plus tak hingga. Namun dalam pemrograman, secara umum dikenal beberapa macam tipe data real, yaitu:

Nilai pada tabel diatas berbeda dengan nilai yang ada pada tabel tipe data integer, pada tabel diatas nilai untuk tipe data merupakan tingkat ketelitian untuk masing-masing tipe data, bukan berdasarkan rentang nilai.

Char (karakter)

Char adalah tipe data dasar yang terdiri atas satu buah angka, huruf, tanda baca atau karakter khusus. Untuk menyimpan sebuah karakter, diperlukan 1 byte atau 8 bit tempat didalam memori.

Dalam sebuah program, penulisan tipe data char diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ganda. Selain itu, terdapat sebuah karakter kosong yang disebut dengan null atau nil dan dituliskan sebagai "".

Contoh char:

"5"

"A"

"?"

"+"

"$"

Perhatikan bahwa 5 adalah integer sedangkan "5" adalah char.

String

String adalah tipe data dasar yang berupa kumpulan karakter dengan panjang tertentu. Meskipun berupa kumpulan karakter, karena tipe data string sering digunakan dalam pemrograman, string dianggap sebagai tipe data dasar.

Untuk penyimpanan string didalam memori, dibutuhkan 1 byte untuk tiap karakternya. Serupa dengan penulisan karakter, penulisan sebuah string juga harus diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda. String juga mengenal null yang dituliskan dengan "".

Contoh string:

"JAKARTA"

"PATUNG PANCORAN"

"ABC3456"

"Ngakak"

"08072020"

"z"

Perhatikan bahwa sebuah karakter tunggal ("z") juga merupakan string.

Boolean (bilangan logika)

Sebuah data boolean memiliki tepat dua buah kemungkinan nilai, direpresentasikan sebagai Benar dan Salah, atau True dan False, atau dapat juga dilambangkan dengan 1 dan 0. Tipe data ini dapat digunakan untuk pemilihan dengan kondisi-kondisi tertentu, dimana program harus memilih aksi apa yang akan dijalankan dengan parameter tertentu.

Tipe data ini paling sering digunakan untuk range yang memili dua buah nilai: lulus - tidak lulus, member - bukan member.

Pengertian Variabel

Variabel atau peubah adalah obyek yang nilainya dapat berubah-ubah dalam sebuah program. Pada saat sebuah variabel dideklarasikan, program "memesan" tempat dengan ukuran tertentu (sesuai tipe datanya) pada memori untuk menyimpan nilai dari variabel tersebut.

Pemrogram dapat memberikan nama pada sebuah variabel untuk mempermudah pemanggilan variabel tersebut di dalam program. Pada saat mendeklarasikan sebuah variabel, pemrogram harus menyebutkan nama variabel dan tipe data dari variabel tersebut.

Dalam bentuk flowchart, deklarasi variabel digambarkan sebagai sebuah proses. Misalnya sebagai berikut:

x : integer

nama : string

tinggiBadan: real

Contoh deklarasi variabel dalam psedeucode :

KAMUS DATA {awal deklarasi variabel}

    x : integer

    nama: string

    tinggiBadan: real

    jenisKelamin : char

    status : boolean

Sebelum kita menuliskan beberapa program dalam bahasa C++, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu struktur dan format penulisan program dalam bahasa C++.

// Contoh Program C++

#include <stdio.h>

/* Program Utama */

main() {

    printf ("Hello World !");

    return 0;

    }

Keterangan :

Pada contoh program diatas, pada baris pertama dituliskan diawalannya tanda doubleslash (//). Maksudnya adalah sebagai komentar, artinya baris tersebut tidak akan dieksekusi oleh program. Kita dapat menuliskan apapun setelah tanda tersebut dan berlaku hanya satu baris.

Sedangkan untuk penulisan komentar lebih dari satu baris digunakan tanda /* .. */ dimana komentar dituliskan diantara tanda /* dan */ seperti tampak pada baris ke 3 dan 4. Biasanya tanda tersebut digunakan oleh programmer untuk memberi penanda atau keterangan pada tiap baris program seperti pada baris 5.

Pada baris kedua terdapat code #include, yang diawali dengan tanda crash (#). Ini dapat kita sebut dengan preprocessor directive. preprocessor directive merupakan perintah-perintah untuk memberitahukan kepada compiler untuk melakukan berbagaimacam definisi seperti menggunakan (include) file librari misalnya stdio.h, karena didalam file tersebut mengandung beberapa fungsi yang akan digunakan didalam program.

Sedangkan pada baris ke 5 – 8 merupakan isi dari program. Pada baris ke 5 terdapat instruksi main() dimana pada baris tersebut merupakan fungsi utama atau program utama. Maksudnya adalaha pada baris tersebut merupakan penanda awal dari eksekusi sebuah program. Untuk awal instruksi ditandai dengan kurung kurawal. Seperti pada program diatas, pada baris ke-5 (tanda {) merupakan awal dari program utama dan berakhir pada baris ke-8.

Pada baris ke-6 (printf("Hello World !")) merupakan instruksi untuk mencetak tulisan “Selamat Datang” kelayar. Sedangkan pada baris ke-7 (return 0) merupakan nilai kembali dari fungsi utama yaitu nilainya adalah 0. Perlu diperhatikan bahwa setiap instruksi pada perogram harus diakhiri dengan tanda semicolon (;).

Untuk menuliskan variabel, kita dapat menuliskannya pada bagian isi program. Contoh penulisan variabelnya adalah :

#include <stdio.h>


main () {

    int x;

    string nama;

    float BB;

    char jKelamin;

    bool status;

    ...

    }

Secara teori, pemrogram dapat memberikan nama apapun pada sebuah variabel karena penamaan variabel bertujuan untuk memudahkan pemanggilan kembali. Namun, ada beberapa panduan yang biasa diacu pemrogram dalam penamaan variabel, antara lain:

Huruf pertama pada nama variabel menunjukkan tipe data dari variabel.

Contoh: diawali dengan 'c' untuk variabel char, 'i' untuk integer, 's' untuk string, dan seterusnya. Panduan penamaan ini disebut dengan Charles Simyoni Hungarion Notation.

Nama variabel harus cukup jelas menunjukkan tujuan penggunaan variabel tersebut.

Contoh: sNama adalah variabel string untuk menyimpan nama, cJenisKelamin adalah variabel char untuk menyimpan jenis kelamin, bStatus adalah variabel boolean untuk menyimpan status.

Nama variabel tidak boleh mengandung spasi kosong atau karakter khusus ! @ # $ % ^ & * ( ) { } [ ] ’ ” ; : < > , . / ? | dan \. Beberapa pemrogram menggunakan ‘_’ untuk memisahkan kata di nama variabel.

Contoh: cJenis_kelamin, sNama_orang_tua, iNilai_akhir

Cara lain untuk memisahkan kata dalam nama variabel adalah dengan memberikan huruf besar di awal tiap kata.

Contoh: cJenisKelamin, sNamaOrangTua, iNilaiAkhir

Setelah sebuah variabel dideklarasikan, variabel dapat menyimpan nilai. Pengisian nilai ke dalam sebuah variabel dalam sebuah program dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

Secara langsung

Contoh:

cJenisKelamin = "P"

sNamaOrangTua = "Squidword"

iNilaiAkhir = 99

Dengan inputan

Contoh:

Input (cJenisKelamin)

Input (sNamaOrangTua)

Input (iNilaiAkhir)

Contoh program untuk memberikan nilai pada sebuah variabel :

#include <stdio.h>

    main() {

    int lA,lB;

    String NamaA, NamaB;

    // Pengisian secara Langsung

    lA = 18;

    NamaA = "Squidword";

    // Pengisian dengan Inputan

    scanf (“%i”,&lB);

    scanf (“%s”,&NamaB);

    // Menampilkan Kelayar

    printf (“Nilai lA : %i”,lA);

    printf (“Nilai lB : %i”,lB);

    printf (“Nilai NamaA : %s”,NamaA);

    printf (“Nilai NamaB : %s”,NamaB);

    }

Pada contoh program diatas, kita melihat ada tanda "%i" dan "%s". Fungsi tanda tersebut adalah untuk menkonfersi nilai inputan menjadi tipe yang sesuai dengan yang diterima atau mengubah nilai dari tipe data dasar menjadi tipe karakter untuk ditampilkan dilayar.

Karena pada dasarnya, dalam pemprograman bahasa C++ nilai input atau nilai yang dapat ditampilkan berupa karakter. Sedangkan didalam program, nilai tersebut harus sesuai dengan tipe data yang dideklarasikan.

Sebagai contoh pada baris ke-10, variabel "lB" tipe datanya adalah integer. Untuk mengubah tipe masukan menjadi integer, maka digunakan "%i". Biasanya, string tersebut diawali dengan huruf pertama tipe datanya, misalnya float -> %f, String -> %s dan seterusnya.

Khusus untuk inputan, nama variabelnya harus diawali dengan string “&” seperti tampak pada baris ke 10 dan 11.

Pengertian Operator

Operator adalah pengendali operasi yang akan dilakukan pada beberapa operan sehingga membentuk sebuah ekspresi. Secara umum, dalam sebuah ekspresi terdapat sebuah operator yang diapit dua operan.

Contohnya pada ekspresi:

x + y

x dan y adalah operan, sedangkan

"+" adalah operatornya

Terdapat tiga macam operator yang biasa digunakan dalam pemrograman, yaitu:

1. Operator Aritmatik

Operator ini membentuk perhitungan aritmatik. Kedua operan dari operasi aritmatik ini dapat berupa nilai integer atau real.

Operator yang termasuk tipe ini adalah:

Lambang

Deskripsi

Contoh

+

Penjumlahan

X = y+z

-

Pengurangan

X = y-z

*

Perkalian

X = y*z

/

Pembagian

X = y/z

%

Modulo

X = y%z

Output dari operasi aritmatik akan memiliki tipe data yang sama dengan tipe data kedua operannya. Misalnya, jika sebuah bilangan integer dijumlahkan dengan bilangan integer lainnya maka outputnya adalah bilangan integer juga. Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa sebuah operator aritmatik tidak dapat diterapkan pada dua bilangan dengan tipe data yang berbeda.

Contoh program dengan operasi aritmatik:

// Program Aritmatik

/* IS:Tersedia dua buah bilangan integer

   FS:Hasil Modulo duabuah bilangan */


#include <stdio.h>


    main () {


    // Deklarasi Variabel

    int iTambah;

    int iAngka1, iAngka2;

    printf(“Masukan Bilangan Pertama : ”);

    scanf(“%i”, iAngka1);

    printf(“Masukan Bilangan Kedua : ”);

    scanf(“%i”, iAngka2);


    // Penjumlahan

    iTambah = iAngka1 + iAngka2;

    printf(“Hasil Penjumlahan %i + %i = %i”, iAngka1, iAngka2, iTambah);

    return 0;

    }

Program di atas akan mengembalikan nilai hasil penjumlahan sesuai dengan inputan. Misalnya pada inputan pertama kita masukan 10 dan yang kedia kita masukan 23 maka hasilnya adalah 33. outputnya adalah:

Masukan Bilangan Pertama : 10

Masukan Bilangan Kedua : 23

Hasil Penjumlahan 10 + 23 = 33

2. Operator Assignment

Dalam pemprograman bahasa C++, Operator ini digunakan memasukan nilai kedalam sebuah variabel, tanpa menghilangkan atau mengosongkan nilai variabel sebelumnya. Contoh penggunaan operator ini adalah sebagai berikut :

Lambang

Deskripsi

Contoh

+=

Menambahkan

X +=1

-=

Mengurangkan

X  -=1

*=

Mengalikan

X *=2

/=

Membagikan

X /=2

%=

Mem-mod

X %=2


3. Increment and Decrement

Penulisan ini dilambangkan dengan ++ (Increade) dan -- (decrease). Operator ini berfungsi untuk menaikan atau menurunkan satu satuan nilai pada sebuah variabel. Contoh penggunaannya adalah pada contoh dibawah ini :

...

a++;

a += 1;

a = a + 1;

...

Ada dua macam penulisan operator ini, yaitu simbol dapat ditulis sebelum nama variabel dan setelah variabel. Adapun perbedaab antara keduanya adalah :

B = 3;

A = ++B;

// A = 4, B = 4

B = 3;

A = B++;

// A = 3, B = 4

4. Operator Relasional

Operator ini membandingkan dua operan dan hasilnya berupa nilai boolean (BENAR atau SALAH). Operasi relasional dapat dilakukan pada dua nilai dengan tipe data yang sama: tipe data integer, riil, char, string, maupun boolean. Berikut ini adalah operator relasional:

Lambang

Deskripsi

Contoh

==

Sama dengan

X == y

!=

Tidah sama dengan

X != y

> 

Lebih dari

X > y

< 

Kurang dari

X < y

>=

Lebih dari sama dengan

X >= y

<=

Kurang dari sama dengan

X <= y

 Contoh penggunaan operator relasional dalam algoritma:

// Program Operator Relasional

KAMUS DATA {awal deklarasi variabel}

    iAngka1, iAngka2 : integer

BEGIN {awal algoritma}

    iAngka1 = 6 {pengisian variabel langsung}

    Input(iAngka2) {pengisian dgn inputan}

    IF (iAngka1 <> iAngka2) THEN

        Output (‘Tebakan Anda salah’)

    ELSE

        Output (‘Horee! Tebakan Anda benar’)

    ENDIF

END

Output dari operasi relasional bertipe boolean (true/ false). Pada contoh di atas,

iAngka1 != iAngka2 bernilai benar/ true jika iAngka1 tidak sama dengan iAngka2

iAngka1 != iAngka2 bernilai salah/ false jika iAngka1 sama dengan iAngka2.

Program di atas akan mengeluarkan pesan sesuai inputan pengguna. Jika pengguna menginputkan angka selain 6 ("iAngka1 != iAngka2" bernilai benar), program akan mengeluarkan pesan "Tebakan Anda salah". Jika pengguna menginputkan angka 6 ("iAngka1 != iAngka2" bernilai salah), program akan mengeluarkan pesan "Horee! Tebakan Anda benar".

5. Operator logika

Operator logika adalah operator yang digunakan untuk mengkombinasikan hasil ekspresi yang mengandung operator relasional.

Tiga macam operator logika adalah:

Lambang

Deskripsi

Contoh

&&

And / Dan

X > 7 && x = y

| |

Or / Atau

X ! = y | | x > 3

!

Not / Tidak

! (x > y)

 Pola penggunaan operator logika adalah:

ekspresi1 OPERATOR ekspresi2

Output dari penggunaan operator AND dan OR adalah sebagai berikut:

Ekspresi 1

Ekspresi 2

Contoh

And

Or

True

True

False

True

True

False

False

True

False

True

False

True

False

False

False

False

Pola yang mudah untuk mengingat output kedua operator logika tersebut adalah: True AND True = True, False OR False = False.

Sekian dulu untuk artikel Materi Pembelajaran Algoritma Dan Pemrograman Dasar C++ 1 Part 1 ini, sebenarnya masih ad lagi materrinya. Tapi berhubung artikel ini sudah terlalu panjang jadi saya upload di artikel elanjutnya saja.

Jangan lupa bagikan artikel ini dengan cara mengklik ikon sosial media dibawah artikel ini.

Posting Komentar untuk "Materi Pembelajaran Algoritma Dan Pemrograman Dasar C++ 1 Part 1"

close